Stigma sebagai “pengganggu”
Di banyak negara, terutama yang demokrasinya belum matang, oposisi sering dicap sebagai pembuat keributan atau penghambat pembangunan. Padahal, dalam demokrasi, perbedaan pendapat adalah hal wajar dan perlu.
Minim Akses Media dan Dana
Pemerintah biasanya memiliki akses lebih besar terhadap media dan anggaran. Oposisi harus bekerja lebih keras untuk menyuarakan pendapat mereka kepada publik.
Tekanan Politik
Tak jarang oposisi mengalami tekanan, intimidasi, bahkan kriminalisasi karena kritik mereka dianggap mengganggu stabilitas. Ini terjadi terutama di negara yang demokrasinya masih lemah.
Mengapa Oposisi Penting dalam Demokrasi?
Tanpa oposisi, tidak ada pengawasan terhadap kekuasaan. Pemerintah bisa saja bertindak sewenang-wenang jika tidak ada pihak yang berani mengkritik. Oposisi menjadi penjaga suara rakyat, memastikan bahwa pemerintah tetap berjalan sesuai amanat konstitusi dan kebutuhan masyarakat.
Oposisi juga memberi ruang bagi rakyat untuk memiliki pilihan lain dalam pemilu berikutnya. Mereka membantu menjaga siklus kekuasaan yang sehat dan terbuka.
Tim oposisi bukanlah musuh pemerintah, tetapi mitra kritis dalam menjaga demokrasi. Mereka hadir untuk mengawal suara rakyat, memastikan keadilan sosial, dan menawarkan jalan alternatif ketika pemerintah dinilai gagal. Dalam politik yang sehat, keberadaan oposisi yang kuat adalah tanda bahwa sistem pemerintahan berjalan dengan benar.