Rosetta Stone, sebuah artefak bersejarah yang ditemukan pada abad ke-18, telah membuka pintu ke dunia bahasa kuno yang sebelumnya tidak dapat dipecahkan. Dengan penemuan ini, ilmuwan dan arkeolog dapat melakukan misi pemulihan bahasa kuno yang sebelumnya hilang dari peradaban manusia. Rosetta Stone menjadi suatu keajaiban arkeologi yang telah memberikan wawasan baru terhadap peradaban kuno dan bahasa mereka.
Penemuan Rosetta Stone pada tahun 1799 oleh tentara Napoleon Bonaparte di Rosetta, Mesir, telah membawa suatu perubahan signifikan dalam pemahaman kita akan bahasa kuno. Rosetta Stone memiliki tulisan yang sama dalam tiga bahasa berbeda: Hieroglyphic Mesir, Demotic Mesir, dan Yunani Kuno. Hal ini memberikan ilmuwan kesempatan langka untuk memecahkan teka-teki bahasa kuno Mesir yang sebelumnya tidak dapat dimengerti.
Dengan menggunakan Rosetta Stone sebagai kunci utama, para ahli bahasa kuno berhasil memecahkan hieroglyphic Mesir, suatu bahasa yang telah hilang selama berabad-abad. Mereka dapat menyusun sebuah kamus dan tata bahasa hieroglyphic Mesir yang memungkinkan kita untuk memahami tulisan-tulisan kuno dan dokumen-dokumen yang sebelumnya tidak dapat diuraikan.