Pada tahun 1914, arkeolog ditemukan di lokasi yang menakjubkan di Gunung Padang di Indonesia. Dua gunung batu kuno berada di wilayah ini. Pegunungan berbentuk piramida. Ukuran mereka benar-benar masif. Tertarik dengan bentuknya. Tim 1914 ini memulai serangkaian tes penggalian dengan kemungkinan kecil bahwa ini adalah buatan manusia. Proposisi kedua lahan besar ini sebenarnya merupakan piramida. Pasti hampir tidak terpikirkan untuk mengeksplorasi awal ini. Penggalian mereka selanjutnya juga menyimpulkan bahwa situs tersebut memang merupakan formasi alami.
Namun, kemajuan teknologi maju 100 tahun yang cepat dalam bidang hobiologi, fotografi, radar penetrasi dan pencitraan satelit dan kini kita dapat melihat lebih dalam di lokasi. Mendapatkan wawasan yang jauh lebih besar daripada yang mungkin terjadi seabad yang lalu. Masyarakat arkeologi saat ini dalam keadaan panik. Dalam hal ekspedisi yang sedang dilakukan ke situs ini.
Lebih dari 100 tahun setelah penemuan awal dan pengabaiannya. Yang menarik untuk dicatat secara detail, tim ini harus sadar akan detil yang sebagian besar ditekan dan jarang dibahas adalah kenyataan bahwa monumen kuno berada di atas puncak gunung masing-masing. Monumen yang kemudian berusia 2500 tahun. Dan dikonfirmasi struktur megalitik buatannya. Alasan komunitas arkeologi mengkhawatirkan adalah karena ukurannya yang mungkin akan mengerdilkan piramida besar Giza. Namun piramida di Giza berada di lokasi yang sangat istimewa. Mereka sebenarnya beristirahat di tengah massa tanah dunia. Pertanyaannya adalah mengapa indonesia memiliki piramida yang begitu besar.