Pembentukan LBB ini bertujuan untuk menghentikan konflik bersenjata antara negara-negara anggotanya, memfasilitasi negosiasi untuk penyelesaian sengketa internasional, dan mendorong kerjasama internasional dalam mencegah perang. Di samping itu, LBB juga bertujuan untuk merawat dan memajukan kehidupan manusia, mengontrol perdagangan senjata, dan menciptakan kondisi yang aman bagi investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Namun, ambisi mulia tersebut seringkali terbentur dengan kenyataan politik dan kepentingan nasional dari masing-masing anggota Liga Bangsa-Bangsa. Kelemahan struktural dalam konstruksi LBB, di antaranya ketiadaan kekuatan pelaksana dan kurangnya otoritas, membuatnya sulit untuk melakukan tindakan nyata dalam menyelesaikan konflik internasional. Seiring berjalannya waktu, hal ini menyebabkan penurunan legitimasi dan kegagalan organisasi ini dalam mencegah Perang Dunia Kedua.
Pada tahun 1945, setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, LBB kemudian digantikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memiliki struktur dan sistem kekuasaan yang lebih kuat. Meskipun demikian, warisan dari LBB tetaplah signifikan, karena pengalaman pahit dari kegagalan LBB membantu dalam merancang struktur baru PBB yang lebih efektif dan dilengkapi dengan Dewan Keamanan yang memiliki kekuatan untuk mengambil tindakan militer jika diperlukan.