Tampang

Zelensky Ingin NATO Tembak Jatuh Rudal-Rudal Rusia

23 Mei 2024 15:13 wib. 203
0 0
Zelensky Ingin NATO Tembak Jatuh Rudal-Rudal Rusia
Sumber foto: google

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO-nya harus menembak jatuh rudal-rudal Rusia. Dia juga ingin Washington dan aliansinya memberi Ukraina lebih banyak senjata, dan mengizinkan Kyiv menyerang Rusia secara langsung. Dengan adanya permintaan ini, tentu saja muncul pertanyaan mengenai respons NATO terhadap permintaan tersebut.

Zelensky ingin agar NATO bersikap lebih tegas dalam menanggapi ancaman yang dihadapi oleh Ukraine, terutama dalam hal serangan rudal-rudal dari pihak Rusia. Zelensky menyampaikan hal itu kepada New York Times, pada hari terakhir masa jabatan presidennya sesuai konstitusi Ukraina-namun dia ingin memperpanjang masa jabatan tersebut selama masa darurat militer karena konflik dengan Rusia.

Di satu sisi, keinginan Zelensky ini memperlihatkan betapa seriusnya ancaman yang dihadapi oleh Ukraine atas agresi yang terus dilakukan oleh pihak Rusia. Serangan rudal-rudal tersebut telah menimbulkan dampak besar terhadap keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut. Oleh karena itu, permintaan Zelensky kepada NATO memperlihatkan bahwa Ukraine membutuhkan dukungan yang kuat dari pihak lain untuk melawan ancaman ini.

Di sisi lain, respons dari NATO terhadap permintaan ini masih menjadi perdebatan yang hangat. Dia menuntut agar negara-negara NATO menembak jatuh rudal Rusia di wilayah udara Ukraina, sambil bertanya-tanya apakah mereka terlalu takut untuk memprovokasi Moskow. Tembak jatuh rudal-rudal Rusia dapat memicu eskalasi konflik yang lebih luas antara NATO dan Rusia, yang tentunya akan berdampak signifikan terhadap keamanan global.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Apakah Alquran Termasuk Makhluk?
0 Suka, 0 Komentar, 31 Mei 2024

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%