Negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza berakhir tanpa adanya kesepakatan yang dihasilkan. Permintaan dari pihak Hamas untuk menjadwalkan jeda perang selama 12 minggu dianggap tidak dapat diterima oleh Israel, sehingga menghambat tercapainya kesepakatan. CNN melaporkan bahwa Hamas menuntut Israel untuk menyetujui jeda perang tahap pertama selama 12 pekan, sementara dalam negosiasi hanya dibahas selama enam pekan.
Tiga sumber yang mengetahui perundingan tersebut mengungkapkan bahwa Israel menolak keras permintaan Hamas, dengan keyakinan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara menyetujui penghentian perang untuk sementara atau secara permanen. Pejabat senior dalam pemerintahan Presiden Joe Biden juga menyampaikan bahwa Israel menekankan keinginan untuk mampu membubarkan keempat batalyon Hamas yang menurut mereka masih beroperasi di daerah Rafah.
Sebagaimana dikutip dari sumber tersebut, seorang pejabat AS menyatakan, "Diperlukan fleksibilitas untuk melanjutkan perang, untuk dapat melaksanakannya." Israel menyatakan bahwa akan sulit untuk memulai kembali konflik dengan Hamas jika gencatan senjata dilaksanakan dalam jangka waktu yang berlangsung hingga berbulan-bulan. Mereka juga mempermasalahkan komitmen Hamas terkait pembebasan sandera yang masih ditahan di Gaza, apabila gencatan senjata diterapkan selama 12 minggu.