Pawai ini dijadwalkan akan digelar pada Rabu (5/6) dengan pengamanan yang dilakukan oleh sekitar 3.000 polisi Israel. Dalam pawai tersebut, para pemukim akan berbaris dan berjalan melalui daerah-daerah Palestina di kota itu sambil mengibarkan bendera Israel. Namun, tak jarang terjadi insiden penyerangan terhadap warga Palestina maupun properti mereka.
Ben-Gvir menegaskan bahwa upaya ini adalah bagian dari strategi mereka untuk menegaskan kembali keberadaan Israel di wilayah tersebut. Sejak lama, dia telah melakukan provokasi terhadap warga Palestina dan seringkali terlibat dalam aksi-aksi yang menimbulkan ketegangan di Masjid Al-Aqsa.
Dalam konteks konflik yang tengah berlangsung di Gaza, Ben-Gvir pernah mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait pemotongan bantuan dan bahan bakar ke Jalur Gaza. Dia menegaskan bahwa langkah tersebut perlu dilakukan untuk menguji reaksi pihak Palestina.
Namun, seruan untuk menjaga kedamaian dan menahan diri dalam situasi konflik justru semakin terpinggirkan dengan adanya rencana pawai tersebut. Kendati demikian, kepolisian Israel menyatakan bahwa pawai bendera ini tidak akan melewati kompleks Masjid Al-Aqsa maupun gerbangnya.