Tampang.com | Dunia kembali dikejutkan oleh langkah Korea Utara yang baru saja mengumumkan peluncuran satelit mata-mata terbaru mereka ke orbit. Dikenal sebagai salah satu negara paling tertutup di dunia, tindakan Pyongyang ini kembali memicu ketegangan di Asia Timur dan mengundang respons dari sejumlah negara besar seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menyebut peluncuran ini sebagai bagian dari strategi memperkuat sistem pertahanan nasional dan kemampuan pengawasan strategis. Namun di mata dunia, langkah ini lebih dari sekadar kemajuan teknologi—ia menjadi sinyal keras tentang ambisi Korea Utara memperluas kemampuan militer berbasis luar angkasa.
Satelit Mata-Mata Korea Utara, Apa yang Berubah dari Versi Sebelumnya?
Peluncuran ini bukan yang pertama dilakukan oleh Korea Utara, namun kali ini perangkat yang dikirim ke orbit diyakini jauh lebih canggih. Satelit bernama "Malligyong-2" diklaim mampu mengambil citra resolusi tinggi dari instalasi militer lawan, mengawasi pergerakan armada laut, serta menangkap sinyal komunikasi jarak jauh.
Berbeda dari peluncuran-peluncuran sebelumnya yang sering gagal atau dianggap sekadar uji coba rudal terselubung, peluncuran kali ini berlangsung mulus dan terpantau berhasil mengirimkan satelit ke lintasan orbit rendah bumi (LEO). Teknologi baru ini menandai peningkatan signifikan dalam kapabilitas intelijen Korea Utara.