Langkah Donald Trump untuk mengangkat JD Vance sebagai calon wakil presidennya menjadi sorotan karena dapat berpotensi menjadi hambatan baru bagi Ukraina. Ukraina, yang masih bergantung pada bantuan AS dalam perangnya melawan Rusia, mungkin akan mendapati dirinya terpinggirkan dalam kebijakan luar negeri yang lebih fokus di dalam negeri.
Dalam laporan The Guardian, Trump dan Vance telah memunculkan kekhawatiran akan penggunaan kembali kebijakan 'America First' yang lebih cenderung menitikberatkan pada kepentingan domestik AS tanpa memperhatikan kondisi global. Lebih dari itu, menurut prediksi, bila Trump berhasil memenangi pemilihan, aneksasi wilayah Ukraina oleh Rusia diprediksi akan lebih mudah mendapatkan persetujuan dari pemerintahan Trump-Vance.
Salah satu diplomat senior Eropa di Washington menyatakan kekhawatirannya terkait hal ini, "Ini buruk bagi kami, tapi ini berita buruk bagi Ukraina. Vance bukanlah sekutu kami." Hal ini menggambarkan ketakutan bahwa kebijakan luar negeri baru yang akan dianut oleh duo Trump-Vance tidak akan sesuai dengan harapan dan kepentingan Ukraina.