Pihak berwenang Myanmar baru-baru ini menangkap seorang peramal bernama John Moe The setelah video TikTok yang diunggahnya memicu kepanikan massal di kalangan publik. Dalam video yang viral tersebut, John Moe The memprediksi bahwa sebuah gempa bumi besar akan terjadi di seluruh Myanmar pada 21 April 2025. Prediksi ini muncul hanya dua minggu setelah gempa dahsyat dengan kekuatan M 7,7 yang mengguncang negara tersebut, menewaskan 3.500 orang dan merusak berbagai situs bersejarah, termasuk kuil-kuil kuno.
Pada 9 April 2025, John Moe The mengunggah video yang kemudian menjadi viral, dengan klaim bahwa gempa bumi besar akan terjadi di Myanmar pada 21 April. Akibat pernyataannya yang tidak terbukti, pihak Kementerian Informasi Myanmar menyatakan bahwa pria tersebut telah ditangkap karena menyebarkan informasi palsu yang menyebabkan kepanikan publik. Menurut kementerian, prediksi yang dibuat oleh John Moe The tidak memiliki dasar ilmiah dan hanya berdasar pada ramalan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Video yang diunggah John Moe The itu telah ditonton lebih dari tiga juta kali. Dalam video tersebut, ia meminta warga untuk segera membawa barang-barang penting dan menjauh dari gedung-gedung tinggi saat gempa terjadi. “Orang-orang tidak boleh berada di gedung-gedung tinggi pada siang hari,” tulisnya dalam video tersebut. Hal ini langsung memicu kepanikan di masyarakat, dengan banyak orang yang mengikuti peringatannya meskipun tidak ada bukti yang mendukung prediksinya.
Warga Yangon, ibu kota komersial Myanmar, melaporkan bahwa banyak tetangganya yang percaya akan ramalan tersebut. Beberapa dari mereka bahkan menolak untuk tinggal di rumah mereka dan memilih untuk berkemah di luar rumah pada hari yang diperkirakan gempa akan terjadi, mengikuti saran John Moe The. Kejadian ini menunjukkan bagaimana prediksi yang tidak berdasarkan pada ilmu pengetahuan dapat memengaruhi ketenangan masyarakat dan menyebabkan kecemasan yang tidak perlu.