Pesawat Garuda yang mengalami ledakan dan terbakar mesinnya saat membawa jemaah calon haji asal Gowa, Sulawesi Selatan pada Rabu (15/5/2024) telah menjadi sorotan. Menurut penelusuran, pesawat dengan kode ER-BOS ternyata bukan milik maskapai Garuda. Maskapai pelat merah tersebut menyewanya dari Terra Avia, perusahaan penyedia jasa carter pesawat yang berbasis di Bandara Internasional Chiin di Chiinu, Moldova, Eropa Timur.
Ternyata, Terra Avua juga bukan pemilik pertama pesawat tersebut. Pesawat bertipe Boeing 747-412 ini sebelumnya merupakan milik maskapai Rusia, Transaero Airlines selama 3 tahun (2012-2015). Selain itu, ER-BOS juga pernah dimiliki oleh Singapore Airlines selama 11 tahun, mulai dari tahun 2001 hingga 2012. Dengan demikian, pesawat ini memiliki riwayat yang cukup panjang sejak pertama kali diproduksi pada Oktober 2001, yang berarti pesawat ini sudah berusia 22,6 tahun.
Kronologi kejadian tersebut melibatkan pesawat dengan kode GA-1105 yang sedang dalam rute Makassar-Madinah, membawa 441 jemaah calon haji asal Gowa, sembilan petugas kloter, dan 18 awak pesawat sebagai Kloter 5 dari embarkasi Makassar. General Manager Angkasa Pura I, Taochid Purnomo Hadi, menjelaskan bahwa pesawat tersebut meninggalkan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pada pukul 15.30 WITA.