Perlu dicatat bahwa penjualan senjata antara AS dan Israel bukan hal yang baru. Sejak lama, AS telah menjadi salah satu pemasok utama senjata bagi Israel, sebagai bagian dari hubungan kedua negara tersebut yang erat. Namun, kesepakatan senjata sebesar Rp16 triliun ini dianggap sebagai salah satu penjualan senjata terbesar dalam sejarah hubungan militer antara kedua negara tersebut.
Kesepakatan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang dampaknya terhadap dinamika politik di kawasan Timur Tengah. Sejumlah analis mengkhawatirkan bahwa penjualan senjata ini dapat memperkuat posisi Israel dalam konflik-konflik regional, dengan potensi menimbulkan reaksi dari negara-negara tetangga dan kelompok-kelompok militan di kawasan tersebut.
Tentu saja, keputusan mengenai penjualan senjata ini tidak hanya mempengaruhi keamanan Timur Tengah, tetapi juga memiliki dampak yang luas secara global. Sebagai salah satu negara dengan kemampuan militer terbesar di dunia, langkah AS dalam penjualan senjata selalu menjadi perhatian dan perdebatan di tingkat internasional.