Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, yang dioperasikan oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China, mencapai total 2,56 juta penumpang dalam enam bulan pertama operasinya. Dengan peningkatan perjalanan kereta harian menjadi 52 kali dan jumlah kursi penumpang mencapai lebih dari 31.000, kereta ini mencatat jumlah penumpang harian tertinggi sebesar 21.537 orang dan tingkat okupansi kursi harian puncak sebesar 99,6%.
Kereta api cepat ini telah merevolusi perjalanan di Indonesia dengan mengurangi waktu perjalanan antara Jakarta dan Bandung dari lebih dari tiga jam menjadi sekitar 40 menit. Seto, Wakil Menteri, membayangkan peralihan ke transportasi massal, menandai awal era baru dalam mobilitas untuk wilayah tersebut.
Dengan beroperasinya Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, lebih banyak kesempatan telah terbuka bagi masyarakat untuk melakukan perjalanan dengan lebih nyaman, aman, dan efisien. Perubahan signifikan terlihat dalam mobilitas antara dua kota metropolitan terbesar di Indonesia.
Dalam enam bulan pertama operasinya, kereta api cepat ini telah membuktikan dirinya sebagai tonggak penting dalam perkembangan infrastruktur transportasi di Indonesia. Dengan rute yang menghubungkan dua pusat ekonomi dan budaya utama di negara ini, kehadiran kereta api cepat memberikan kontribusi positif dalam pendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain manfaat ekonomi, kereta api cepat Jakarta-Bandung juga membantu mengurangi emisi gas buang dengan mengurangi penggunaan mobil pribadi dan sepeda motor. Sebagai bagian dari solusi transportasi berkelanjutan, kereta api cepat membuka peluang untuk pengurangan kemacetan lalu lintas, polusi udara, serta tingkat kebisingan di daerah sekitarnya.