Sate Maranggi, sebuah sajian kuliner khas Sunda yang telah memikat banyak pecinta makanan dengan cita rasanya yang unik dan menggoda. Berbeda dengan sate pada umumnya yang lebih mengandalkan bumbu kacang atau kecap, Sate Maranggi memiliki keistimewaan pada bumbu marinasi yang meresap sempurna ke dalam daging, menghasilkan kelezatan yang sulit dilupakan. Mari kita telusuri lebih dalam tentang sajian khas Sunda yang menggoyang lidah ini.
Sejarah dan Asal Usul Sate Maranggi
Sate Maranggi berasal dari Purwakarta, Jawa Barat, dan telah menjadi bagian integral dari kuliner Sunda. Nama "Maranggi" sendiri dipercaya berasal dari nama seorang perempuan di daerah Purwakarta yang pertama kali memperkenalkan resep ini. Berbeda dengan sate dari daerah lain di Indonesia, Sate Maranggi menggunakan daging sapi atau kambing yang telah dimarinasi dengan bumbu khas sebelum dipanggang. Proses marinasi yang dilakukan minimal selama 12 jam ini bertujuan agar bumbu meresap sempurna ke dalam daging, menghasilkan rasa yang kaya dan mendalam.
Cita Rasa Khas yang Menggugah Selera
Kelezatan Sate Maranggi terletak pada bumbu marinasi yang terdiri dari campuran kecap manis, bawang merah, bawang putih, jahe, ketumbar, dan berbagai rempah-rempah khas Indonesia. Bumbu ini memberikan rasa yang manis, gurih, dan sedikit pedas, menciptakan kombinasi rasa yang sempurna. Ketika sate dipanggang, aroma harum dari bumbu dan daging yang terbakar menambah daya tarik tersendiri. Proses pemanggangan yang menggunakan arang juga memberikan rasa smokey yang khas, memperkaya cita rasa dari setiap tusuk sate.