Teknologi modern telah memperkenalkan sistem otomatis untuk pencocokan sidik jari, seperti Automated Fingerprint Identification System (AFIS), yang dapat memproses dan mencocokkan ribuan sidik jari dalam waktu singkat. Penggunaan AFIS telah mempercepat proses investigasi dan meningkatkan akurasi dalam mengidentifikasi pelaku kejahatan.
Digital Forensics
Dalam era digital, kejahatan juga berkembang menjadi lebih canggih dengan melibatkan teknologi komputer dan perangkat digital lainnya. Forensik digital adalah cabang forensik yang berfokus pada pengumpulan, analisis, dan pelestarian bukti digital. Bukti digital dapat berupa email, pesan teks, data dari media sosial, dan informasi yang disimpan di komputer atau perangkat seluler.
Proses forensik digital melibatkan penggunaan perangkat lunak khusus untuk mengkloning data dari perangkat yang terlibat, kemudian menganalisis data tersebut untuk menemukan bukti yang relevan. Teknologi ini sangat penting dalam kasus-kasus kejahatan siber, termasuk hacking, pencurian identitas, dan penyebaran malware.
Ballistics Analysis
Analisis balistik adalah metode forensik yang digunakan untuk mempelajari peluru dan senjata api yang terlibat dalam kejahatan. Teknologi ini memungkinkan penyelidik untuk mengidentifikasi jenis senjata yang digunakan, menentukan jalur peluru, dan mencocokkan peluru dengan senjata tertentu. Proses ini melibatkan penggunaan mikroskop balistik untuk memeriksa tanda-tanda unik pada peluru dan selongsong peluru yang dihasilkan oleh senjata api.