Periset di Prancis akhirnya menemukan mengapa tato bersifat permanen, dan bukannya menghilang saat sel kulit mati.
Para ilmuwan di Aix Marseille University menemukan bahwa sel-sel mati melepaskan tinta tato ke sel-sel tetangga, yang memungkinkan mereka untuk tetap terlihat secara permanen, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada hari Selasa di Journal of Experimental Medicine.
Dengan pemahaman baru, peneliti berharap temuan tersebut dapat menghasilkan cara yang lebih baik untuk menghilangkan tato yang tidak diinginkan.
Sekitar 45 juta orang Amerika memiliki setidaknya satu tato, namun 17 persen mengatakan mereka memiliki beberapa penyesalan setelah mendapatkannya, menurut Statistics Brain Research. Sebelas persen mengatakan bahwa mereka sedang dalam proses menghapusnya, atau hal itu telah dilakukan.
Awalnya, kepercayaan itu adalah tato sel fibroblast bernoda di lapisan kulit dermal. Namun baru-baru ini, para periset telah menyarankan bahwa makrofag, yang merupakan sel kekebalan khusus yang berada di dermis, tertarik pada luka yang ditimbulkan oleh jarum tato. Mereka mengambil pigmen tato dan memindahkannya ke sel lain.