Tampang

Pahami Keguguran Missed Abortion yang Dapat Terjadi Tanpa Merasakan Adanya Kelainan

2 Jun 2020 15:16 wib. 1.613
0 0
Pahami Keguguran Missed Abortion yang Dapat Terjadi Tanpa Merasakan Adanya Kelainan

Setiap ibu yang hamil tentunya berharap bila kehamilannya akan berjalan dengan lancar dan sehat hingga waktu persalinan tiba. Akan tetapi seringkali di perjalanan masa kehamilan tersebut terjadi beberapa masalah yang pada umumnya di fase awal kehamilan. Masalah yang sering terjadi pada awal fase kehamilan itu, salah satunya adalah missed abortion atau yang disebut dengan silent miscarriage yang biasanya terjadi sebelum kandungan berusia 20 minggu. Sayangnya keadaan missed abortion hanya dapat dideteksi dengan pemeriksaan USG dan selain itu juga seringkali tidak menampakkan gejala. Keadaan missed abortion membutuhkan tindakan medis sesegera mungkin agar tidak menimbulkan bahaya bagi nyawa Ibu.

Missed abortion yaitu suatu keadaan keguguran janin yang dikandung tidak terbentuk atau bahkan telah meninggal akan tetapi plasenta serta jaringan embrionya masih ada di dalam rahim. situasi seperti ini bukan merupakan kategori aborsi elektif, para pakar medis menggunakan istilah aborsi spontan untuk merujuk pada keguguran. Lain halnya pada keguguran yang biasa terjadi, missed abortion kebanyakan tidak menyebabkan gejala pendarahan serta kram perut. Missed abortion ada dua karakteristik yakni sel telur yang menempel pada dinding rahim tetapi tanpa ada janin yang berkembang serta ketika detak jantung terus melemah sebagai tanda adanya masalah dengan pertumbuhan janin.Sebagian besar ibu hamil tidak merasakan bahwa dirinya mengalami keguguran karena pada missed abortion ini tidak terdapat gejala yang dirasakan. Dan seringkali kebanyakan dari mereka masih merasa bahwa dirinya masih hamil. 

Penyebab dari missed abortion belum sepenuhnya diketahui, namun hampir 50 persen dari kasus missed abortion terjadi karena adanya kelainan kromosom. Yaitu embrio yang memiliki jumlah kromosom yang tidak sesuai sehingga menyebabkan terganggunya pertumbuhan janin. Bahkan dapat menyebabkan janin meninggal pada usia awal kehamilan. Di samping itu juga, missed abortion dapat terjadi karena adanya masalah rahim seperti jaringan parut. Pada ibu hamil yang memiliki riwayat gangguan endokrin atau autoimun juga berisiko tinggi mengalami missed abortion. Termasuk pada ibu hamil yang memiliki kebiasaan buruk seperti merokok, trauma fisik pun diyakini dapat menyebabkan terjadinya missed abortion. Pada intinya kasus missed abortion yaitu ketika embrio berhenti berkembang dan biasanya tidak ada penjelasan yang jelas.

Karena missed abortion tidak menampakkan gejala serta tanda keguguran yang terjadi seperti pada umumnya seperti adanya perdarahan atau kram perut, maka sangat penting bagi ibu untuk mengetahui adanya perubahan yang terjadi pada kehamilan. Seperti misalnya muncul flek kecoklatan atau bila gejala awal kehamilan tiba-tiba berkurang atau hilang. gejala awal kehamilan tersebut biasanya berupa nyeri payudara, mual dan lain sebagainya. Segera berkonsultasi dengan dokter bila mendapati ada hal-hal yang mencurigakan dengan kehamilan anda. Pada sebagaian besar ibu yang mengalami missed abortion tidak menyadari tengah mengalami missed abortion tanpa adanya pemeriksaan dokter.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?