Gondongan, atau dalam istilah medis dikenal sebagai mumps, adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar ludah, terutama kelenjar parotis yang terletak di bagian samping wajah. Meskipun gondongan umumnya dikenal, masih banyak mitos dan kesalahpahaman yang berkembang di masyarakat. Artikel ini bertujuan untuk membahas beberapa mitos dan fakta mengenai gondongan dan memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang kondisi ini.
Mitos 1: Gondongan Hanya Menyerang Anak-anak
Fakta: Meskipun gondongan lebih umum terjadi pada anak-anak, terutama yang belum divaksinasi, orang dewasa juga dapat terinfeksi. Infeksi ini bisa terjadi pada siapa saja yang belum pernah mengalami gondongan atau belum mendapatkan vaksinasi lengkap. Pada orang dewasa, gejala gondongan mungkin lebih berat dan bisa menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti peradangan testis atau ovarium.
Mitos 2: Gondongan Hanya Menyebabkan Pembengkakan di Wajah
Fakta: Pembengkakan di area wajah, terutama di sekitar rahang, adalah gejala paling khas dari gondongan. Namun, infeksi ini dapat menyebabkan gejala lain seperti demam, sakit tenggorokan, kelelahan, dan nyeri otot. Pada beberapa kasus, gondongan juga dapat menyebabkan komplikasi seperti radang tenggorokan, radang telinga, dan bahkan radang pankreas.
Mitos 3: Vaksinasi Tidak Efektif Melawan Gondongan
Fakta: Vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah gondongan. Vaksin MMR (measles, mumps, rubella) yang diberikan pada anak-anak telah terbukti mengurangi kejadian gondongan secara signifikan. Meski tidak 100% efektif, vaksin ini sangat membantu dalam mengurangi risiko infeksi dan menyebarannya di masyarakat.