Periset menemukan bahwa individu dengan persentase lemak tubuh tinggi mengkonsumsi sebagian besar kalori mereka sesaat sebelum tertidur saat tingkat melatonin tinggi, dibandingkan dengan individu dengan persentase lemak tubuh yang lebih rendah. Periset mencatat bahwa mereka tidak dapat mendeteksi hubungan antara jam jam asupan makanan, jumlah kalori, komposisi makanan, tingkat aktivitas / olahraga, atau durasi tidur, dan salah satu dari ukuran komposisi tubuh ini. Para peneliti mengakui beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan untuk pekerjaan masa depan, termasuk fakta bahwa populasi individu usia perguruan tinggi mungkin tidak mewakili keseluruhan populasi dalam hal pilihan makanan dan ritme jam sirkadian atau tubuh.