Tampang.com | Dalam beberapa tahun terakhir, gangguan kesehatan mental pada pekerja muda meningkat drastis. Berdasarkan data Riskesdas 2023, lebih dari 35% karyawan berusia 22–35 tahun mengalami gejala stres berat, kecemasan, atau depresi. Sayangnya, isu ini masih dianggap tabu di banyak tempat kerja.
Tekanan Kerja dan Budaya Lembur Tak Berujung
Pekerja muda sering menghadapi ekspektasi tinggi, target tak realistis, dan jam kerja panjang. Banyak perusahaan menormalisasi lembur sebagai bentuk loyalitas, meski berdampak serius pada kondisi psikologis.
“Lingkungan kerja yang tidak suportif, disertai tekanan dari atasan, menjadi pemicu utama gangguan mental di kalangan milenial dan Gen Z,” ujar Dhea Arlina, M.Psi., psikolog klinis di Jakarta.
Burnout dan Silent Resignation Merebak
Fenomena burnout semakin umum ditemukan—pekerja merasa lelah secara fisik dan emosional, kehilangan motivasi, bahkan mulai menarik diri. Banyak dari mereka memilih silent resignation, tetap bekerja namun tanpa semangat atau produktivitas.