Seorang pemuda asal Bali, Kadek Surya Prasetya Wiguna, memilih meninggalkan kenyamanan kariernya di perusahaan pelat merah demi membangun ekosistem kakao lokal yang lebih berdaya. Bersama sang ayah, ia mendirikan CAU Chocolates dengan semangat memberdayakan petani dari hulu hingga hilir.
Indonesia memang dikenal sebagai salah satu produsen kakao terbesar di dunia, namun rantai distribusi yang panjang membuat petani lokal kerap merugi. Dari kondisi inilah, Kadek berangkat untuk menghadirkan perubahan.
“Bisnis bagi kami bukan sekadar keuntungan, tapi gerakan sosial agar petani bisa merdeka secara ekonomi. Kami pangkas rantai distribusi supaya petani mendapat harga lebih adil. Kini mereka bisa menerima hingga 90 persen dari standar harga kakao dunia, jauh lebih tinggi dibanding sebelumnya 70 persen,” ujar Kadek dalam keterangan pers, Senin (18/8).
Langkah CAU Chocolates terbukti membuahkan hasil. Sepanjang Januari–Juli 2025, ekspor produk cokelatnya meningkat enam kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Tiga varian teratas yang diminati pasar internasional adalah Organic Raw Cocoa Nib, Organic Sweet Nibs, dan Cokelat Compound.