Hasil tinjauan sistematis yang diterbitkan dalam jurnal Neurology pada 2022 juga menunjukkan bahwa orang yang rutin melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan, memiliki peluang 17 persen lebih rendah untuk menderita demensia dibandingkan dengan mereka yang kurang berolahraga. Oleh karena itu, kegiatan berjalan kaki tidak hanya menyegarkan otak, tetapi juga memberikan peluang untuk mengurangi risiko berbagai penyakit terkait kognitif.
Selain berjalan kaki, Dr. Suzuki juga menyarankan untuk mencoba aktivitas yang melibatkan strategi, misalnya bermain sepak bola atau basket. Kegiatan-kegiatan ini akan melatih korteks prefrontal otak kita, bagian otak yang berperan dalam perencanaan, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, kendali diri, dan juga pemrosesan informasi. Dengan melatih bagian otak ini, kita tidak hanya menjaga kesehatan otak, tetapi juga meningkatkan kemampuan otak dalam menyelesaikan berbagai tugas yang kompleks.
Selain manfaat fisik, berolahraga juga memberikan dampak positif pada kesejahteraan emosional. Aktivitas fisik mampu meningkatkan perasaan bahagia, membuat kita merasa lebih baik secara keseluruhan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan otak bukan hanya penting untuk fungsi-fungsi kognitif, tetapi juga untuk kesejahteraan emosional dan mental kita.