Jika anak-anak telah terbiasa melewatkan sarapan setiap harinya, mereka akan memiliki kemungkinan untuk kekurangan sejumlah nutrisi yang dibutuhkan setiap hari untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka, klaim periset terkait penelitian ini beberapa waktu yang lalu.
Temuan menunjukkan bahwa sebesar 31,5 persen anak-anak yang melewatkan sarapan bahkan tidak memenuhi batas bawah asupan nutrisi gizi zat besi yang direkomendasikan (LRNI).
Sementara 19 persen tidak memenuhi LRNI untuk kalsium, 21,5 persen tidak memenuhi kadar yodium yang lebih rendah, dan sebanyak 7,3 persen memiliki asupan folat di bawah asupan nutrisi yang direkomendasikan.
Di sisi lain, anak-anak yang sarapan setiap hari diketahui memiliki asupan nutrisi kunci sehari-hari yang lebih tinggi seperti folat yang penting untuk pengembangan bahan genetik, kalsium, zat besi, dan iodin yang berperan dalam pengembangan fungsi tiroid.