Imunisasi telah terbukti menjadi salah satu upaya paling efektif dalam menjaga kesehatan anak-anak. Vaksin bukan hanya mencegah penyakit menular berbahaya, tapi juga melindungi masyarakat secara keseluruhan melalui kekebalan kelompok atau herd immunity. Meski begitu, masih banyak orang tua yang merasa cemas ketika anak mereka mengalami reaksi tertentu setelah vaksinasi, terutama demam dan sikap rewel yang sering muncul.
Kekhawatiran ini memang wajar, namun penting untuk dipahami bahwa reaksi ringan seperti itu bukanlah sesuatu yang berbahaya. Bahkan, menurut para ahli, reaksi tersebut justru menunjukkan bahwa vaksin sedang bekerja dan tubuh anak sedang membangun sistem pertahanan yang lebih kuat.
Mengapa Imunisasi Itu Penting?
Setiap anak lahir dengan sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna. Melalui imunisasi, tubuh anak akan “dilatih” untuk mengenali dan melawan virus atau bakteri penyebab penyakit. Tanpa vaksinasi, anak lebih rentan terhadap penyakit serius seperti campak, difteri, polio, hepatitis, dan lainnya—yang tidak hanya berbahaya, tapi juga berisiko menyebabkan komplikasi permanen.
Imunisasi bekerja dengan memasukkan antigen lemah atau tidak aktif dari virus/bakteri ke dalam tubuh, yang kemudian akan merangsang sistem kekebalan untuk memproduksi antibodi. Antibodi inilah yang akan menjadi garis pertahanan utama jika suatu saat tubuh benar-benar terpapar penyakit tersebut.
Rewel dan Demam Usai Vaksin? Itu Tanda Sistem Imun Bekerja
Menurut dr. Dirga Sakti Rambe, Spesialis Penyakit Dalam, gejala seperti demam dan anak menjadi rewel pasca imunisasi sebenarnya merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Dalam pemaparannya di kanal YouTube resmi Kementerian Kesehatan RI pada program “Siaran Sehat” bertajuk Cepat Tepat Tanggap Demam Pasca Imunisasi (9 Mei 2025), ia menekankan bahwa demam adalah respons alami tubuh saat sedang membentuk antibodi baru.