Tampang

Alergi Susu Sapi: Reaksi Tubuh yang Tidak Terduga

15 Jul 2025 12:36 wib. 46
0 0
Susu Sapi
Sumber foto: Canva

Susu sapi adalah salah satu minuman paling umum di dunia, sumber nutrisi penting bagi banyak orang. Namun, bagi sebagian individu, terutama bayi dan anak-anak, susu sapi bisa menjadi pemicu reaksi alergi yang serius. Alergi susu sapi bukan sekadar masalah pencernaan biasa seperti intoleransi laktosa; ini adalah respons sistem kekebalan tubuh yang keliru mengidentifikasi protein dalam susu sapi sebagai ancaman. Kondisi ini bisa memunculkan gejala beragam, dari yang ringan hingga mengancam jiwa, sehingga pemahaman yang tepat tentang alergi ini sangat krusial bagi mereka yang mengalaminya dan keluarganya.

Perbedaan Mendasar dengan Intoleransi Laktosa

Penting untuk membedakan alergi susu sapi dengan intoleransi laktosa. Keduanya memang melibatkan masalah dengan produk susu, tapi penyebab dan mekanismenya sangat berbeda. Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh kekurangan enzim laktase, yang tugasnya memecah laktosa (gula alami dalam susu). Gejalanya biasanya terbatas pada masalah pencernaan seperti kembung, diare, atau gas setelah mengonsumsi susu.

Sebaliknya, alergi susu sapi adalah respons imunologis. Sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi, seperti kasein dan whey. Ketika tubuh mendeteksi protein ini, ia melepaskan histamin dan zat kimia lain yang memicu berbagai gejala di seluruh tubuh. Ini berarti, bahkan sejumlah kecil protein susu sapi pun bisa memicu reaksi, dan gejalanya bisa lebih parah daripada sekadar gangguan pencernaan.

Gejala yang Bervariasi: Dari Kulit Hingga Pernapasan

Gejala alergi susu sapi bisa muncul dengan cepat (reaksi cepat atau IgE-mediated) atau lambat (reaksi tertunda atau non-IgE-mediated), dan bisa memengaruhi berbagai sistem tubuh:

  1. Kulit: Reaksi pada kulit sering terlihat berupa gatal-gatal, ruam merah, eksim, atau biduran. Ini adalah salah satu gejala yang paling umum dan seringkali menjadi indikasi awal alergi pada bayi.
  2. Pencernaan: Gangguan pencernaan bisa meliputi muntah, diare (bisa berdarah), sembelit, kolik yang parah, atau sakit perut. Gejala-gejala ini terkadang sulit dibedakan dengan masalah pencernaan umum, sehingga perlu observasi lebih lanjut.
  3. Pernapasan: Beberapa individu bisa mengalami gejala pernapasan seperti sesak napas, batuk, mengi (napas berbunyi), atau hidung tersumbat dan berair.
  4. Anafilaksis: Ini adalah reaksi alergi yang paling serius dan mengancam jiwa. Gejalanya muncul cepat dan meliputi kesulitan bernapas parah, pembengkakan pada wajah, bibir, atau tenggorokan, penurunan tekanan darah mendadak, hingga kehilangan kesadaran. Anafilaksis membutuhkan penanganan medis darurat segera.
<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

13 Jul 2025
0 Suka, 0 Komentar
13 Jul 2025
0 Suka, 0 Komentar
13 Jul 2025
0 Suka, 0 Komentar
13 Jul 2025
0 Suka, 0 Komentar
13 Jul 2025
0 Suka, 0 Komentar

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?