Temuan ini memperluas pemahaman bahwa menjaga kadar gula darah tetap optimal bukan hanya penting bagi penderita diabetes, tetapi juga bagi siapa saja yang peduli dengan fungsi otak dan kesehatan otonom tubuh. Variasi detak jantung yang baik dan konektivitas otak yang kuat penting untuk mengontrol stres, tekanan darah, dan respons imun.
Rekomendasi Awal
Berdasarkan hasil studi ini, beberapa langkah pencegahan yang bisa dipertimbangkan:
-
Pantau Kadar Gula Darah Rutin
Bahkan tanpa diabetes, cek HbA1c setiap enam bulan untuk memastikan gula darah berada di bawah ambang 5,7%.
-
Pola Makan Rendah Gula Tambahan
Kurangi konsumsi minuman manis, karbohidrat olahan, dan camilan bergula tinggi.
-
Aktivitas Fisik Teratur
Berolahraga minimal 150 menit per minggu membantu meningkatkan sensitivitas insulin serta meningkatkan HRV.
-
Latihan Pernapasan dan Meditasi
Teknik relaksasi terbukti meningkatkan HRV dan mendukung konektivitas parasimpatik otak.
-
Konsultasi dengan Profesional
Diskusikan dengan dokter atau ahli gizi soal strategi menjaga gaya hidup dan kemungkinan pemeriksaan neurologis jika Anda berusia lanjut atau memiliki riwayat keluarga terkait.
Kesimpulan
Studi Baycrest–University of Toronto menantang pandangan konvensional bahwa fungsi otak hanya terancam pada penderita diabetes. Bahkan pada orang dewasa sehat, kadar gula darah yang sedikit lebih tinggi bisa mengganggu variabilitas detak jantung dan konektivitas otak pengendali sistem otomatis tubuh. Riset lanjutan dengan desain longitudinal dan sampel lebih beragam sangat dibutuhkan untuk memastikan apakah menurunkan HbA1c di rentang pradiabetes benarbenar dapat memperbaiki kesehatan otak. Hingga saat itu, menjaga pola makan dan gaya hidup aktif tetap menjadi strategi terbaik untuk memelihara kesehatan metabolik dan neurologis.