Dalam beberapa tahun terakhir, vaksinasi menjadi topik hangat yang banyak dibicarakan. Sayangnya, semakin banyaknya informasi yang beredar di masyarakat, juga diiringi dengan munculnya berbagai mitos seputar vaksinasi. Untuk itu, penting bagi kita untuk memahami apa saja mitos dan fakta tentang vaksinasi demi kesehatan diri dan keluarga.
Salah satu mitos yang paling umum adalah bahwa vaksinasi dapat menyebabkan penyakit yang ingin dicegahnya. Beberapa orang percaya bahwa dengan menerima vaksin, mereka akan mengalami gejala penyakit, bahkan terjangkit penyakit tersebut. Faktanya, vaksin bekerja dengan cara memperkenalkan antigen ke dalam tubuh, sehingga sistem imun kita dapat mengenali dan memproduksi antibodi terhadap patogen tersebut. Vaksin sangat aman dan tidak dapat menyebabkan penyakit, karena vaksin yang digunakan biasanya terdiri dari bagian yang dilemahkan atau diinaktivasi dari virus atau bakteri tersebut.
Mitos lain yang sering berkembang adalah bahwa vaksinasi dapat mengganggu kesuburan. Banyak orang yang percaya bahwa vaksin, terutama vaksin COVID-19, dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk hamil. Namun, faktanya saat ini tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa vaksinasi tidak berdampak negatif pada kesuburan baik pada pria maupun wanita. Organisasi kesehatan dunia, seperti WHO dan CDC, juga telah mengonfirmasi bahwa vaksinasi tidak memiliki hubungan dengan masalah kesuburan.