Transformasi Digital Sudah Dimulai, Tapi Terbatas
Kementerian Kesehatan sebenarnya sudah mulai mendorong sistem rujukan digital melalui platform seperti SATUSEHAT dan integrasi data rekam medis. Namun, di lapangan, implementasinya masih belum merata. Banyak faskes yang belum siap infrastruktur maupun SDM-nya.
“Di puskesmas tempat saya bertugas, koneksi internet sering putus. Sistem digital jadi tidak efektif. Ini masalah teknis tapi berdampak besar pada pelayanan,” ujar Yuliawati, tenaga administrasi puskesmas di Malang.
Potensi Besar Jika Dioptimalkan
Studi dari Litbangkes menyebutkan bahwa sistem rujukan digital bisa memangkas waktu tunggu hingga 35% jika dijalankan optimal. Ini mencakup penjadwalan terintegrasi, pemantauan antrian real-time, dan rekomendasi otomatis sesuai diagnosis.
“Kalau dirancang dengan baik dan dipakai konsisten, sistem ini bisa sangat membantu pasien dan tenaga medis,” ujar Dr. M. Ghozali, pakar manajemen rumah sakit dari Universitas Indonesia.