Sebuah kelompok pro-demokrasi melaporkan bahwa Pasukan Dukungan Cepat (RSF) Sudan telah menewaskan setidaknya 22 orang dalam serangan di kota Al-Fashir, Darfur Barat pada tanggal 27 Juli 2024. Namun, pasukan paramiliter membantah keterlibatan mereka dalam serangan yang disebutkan.
Menurut Komite Perlawanan Al-Fashir yang melaporkan di Facebook, RSF diklaim telah menembakkan peluru artileri ke area pasar, rumah sakit, bahkan apartemen dalam gelombang kekerasan pasca-perang saudara berkepanjangan di negara tersebut. Kelompok aktivis juga menyatakan bahwa RSF menggunakan drone untuk menargetkan rumah sakit, yang menyebabkan total 97 orang tewas dan terluka dalam serangan itu.
RSF menolak semua tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam bentrokan dengan pasukan militer maupun kelompok sekutu di Al-Fashir. Al-Fashir merupakan sisa posisi terakhir pasukan nasional di wilayah Darfur dan menjadi kunci dalam perlawanan melawan RSF, yang telah memperburuk krisis kemanusiaan di Sudan, di mana lebih dari 300.000 orang dilaporkan telah meninggalkan rumah mereka akibat pertempuran yang dimulai sejak bulan April.