2. Kurangnya latihan otak
Menurut para ilmuwan, puncak produktivitas otak dicapai pada 16-25 tahun, setelah itu perlahan menurun. Namun, penelitian ekstensif telah menunjukkan bahwa latihan otak secara teratur (membaca, memecahkan teka-teki) dapat memperbaiki kinerjanya secara signifikan, bahkan pada orang-orang yang memiliki tanda-tanda pertama demensia pikun.
3. Melewatkan sarapan
Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang sarapan pagi secara teratur memiliki performa yang jauh lebih baik di sekolah, terutama di bidang sains. Melewatkan sarapan menyebabkan penurunan kadar glukosa darah, yang, pada gilirannya, berdampak negatif pada fungsi otak.