Tampang.com | Obesitas pada anak kini menjadi isu kesehatan serius di Indonesia. Fenomena ini bukan hanya disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup, tetapi juga oleh pengaruh besar media dan iklan makanan. Tayangan televisi dan media sosial kini penuh dengan promosi makanan tinggi gula, garam, dan lemak yang menyasar anak-anak.
Data Obesitas Anak Terus Naik
Kementerian Kesehatan mencatat prevalensi obesitas pada anak usia 5–12 tahun naik dari 8% pada 2013 menjadi 13,5% pada 2023. Lonjakan ini dikaitkan dengan konsumsi makanan olahan dan rendahnya aktivitas fisik.
“Yang paling mengkhawatirkan, anak-anak semakin terpapar iklan makanan cepat saji sejak usia dini. Mereka belum bisa memilah mana yang sehat,” ujar dr. Amelia Putri, spesialis anak.
Iklan Makanan Tak Sehat Merajalela di Media Digital
Platform seperti YouTube, TikTok, dan bahkan televisi masih menayangkan iklan camilan, minuman manis, dan fast food tanpa batasan yang jelas. Anak-anak yang aktif secara digital menjadi target empuk pemasaran.