4. Lemak dari Minyak Nabati Tertentu
Beberapa jenis minyak nabati, seperti minyak jagung, kedelai, atau bunga matahari mengandung asam lemak linoleat dalam jumlah tinggi. Kandungan ini bisa meningkatkan risiko degenerasi makula jika dikonsumsi secara rutin. Saat memasak, pilih minyak dengan kadar lemak jenuh rendah (maksimal 4 gram per sendok makan) dan hindari minyak yang mengandung lemak trans.
5. Margarin
Meskipun dianggap alternatif yang lebih sehat dari mentega, margarin padat ternyata bisa mengandung lemak trans yang membahayakan jantung dan mata. Lemak ini juga dikaitkan dengan peradangan kronis dan kerusakan pembuluh darah mata. Pilihlah margarin cair atau oles dengan label “tanpa lemak trans” untuk opsi yang lebih aman.
6. Makanan Kemasan dan Instan
Produk olahan seperti sup kaleng, saus instan, dan makanan beku umumnya mengandung natrium tinggi yang dapat meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah tinggi berdampak buruk terhadap aliran darah ke retina. Solusinya? Perhatikan label nutrisi saat berbelanja dan pilih produk rendah garam atau buat makanan sendiri dengan bumbu alami.
7. Minuman Manis
Soda, jus dalam kemasan, dan minuman olahraga mengandung gula tambahan dalam jumlah besar. Konsumsi berlebih bisa memicu diabetes tipe 2, yang kemudian berkembang menjadi retinopati diabetik atau bahkan AMD. Air putih tetap menjadi pilihan terbaik untuk menjaga keseimbangan gula darah dan kesehatan mata.
8. Ikan dan Kerang Tinggi Merkuri
Meski ikan kaya akan protein dan asam lemak omega-3 yang baik untuk mata, beberapa jenis seperti ikan hiu, ikan todak, dan kerang besar mengandung merkuri tinggi. Jika dikonsumsi terlalu sering, merkuri bisa berdampak negatif terhadap sistem saraf dan kesehatan penglihatan, terutama pada ibu hamil dan anak-anak. Konsumsi ikan dalam batas aman, yaitu 8–12 ons per minggu, dengan memilih ikan rendah merkuri seperti salmon atau sarden.