Tampang.com | Perkembangan teknologi digital semakin memengaruhi berbagai sektor, tak terkecuali sektor kesehatan. Telemedicine, aplikasi kesehatan, dan teknologi lainnya kini semakin banyak digunakan untuk mempermudah akses layanan medis. Namun, meskipun potensi besar, adopsi kesehatan digital di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan.
Perkembangan Kesehatan Digital di Indonesia
Telemedicine, yang memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter jarak jauh melalui aplikasi video atau chat, semakin populer, terutama di masa pandemi COVID-19. Selain itu, aplikasi kesehatan yang membantu pengelolaan kesehatan pribadi, seperti pemantauan tekanan darah dan kadar gula darah, juga semakin banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
“Kesehatan digital menawarkan kemudahan dalam mengakses layanan medis tanpa harus pergi ke rumah sakit atau klinik, yang sangat membantu bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan mobilitas,” ujar dr. Rudi, seorang praktisi kesehatan digital yang juga aktif mengembangkan aplikasi kesehatan.
Tantangan Akses dan Infrastruktur
Meski kemajuan teknologi ini menawarkan banyak kemudahan, tantangan terbesar yang dihadapi adalah ketimpangan akses terhadap internet dan perangkat teknologi. Di beberapa daerah, terutama di luar Jawa, infrastruktur internet masih terbatas, sehingga penggunaan layanan kesehatan digital menjadi terbatas.
“Untuk memanfaatkan telemedicine, kita membutuhkan akses internet yang stabil dan perangkat yang memadai. Namun, masih banyak daerah di Indonesia yang kesulitan dalam hal ini,” jelas dr. Rudi.