Sensor tersebut memudahkan petugas medis dalam memantau pergerakan robot dan membunuh bakteri dengan ultraviolet LED. Sinar ini dapat meningkatkan efek germisidal irradation yang dapat membunuh bakteri hingga 100 persen. Caranya dengan menggunakan panjang gelombang 365 nm. “Ini hanya memerlukan daya sebesar 15 mW,” tutur dia.
Timnya berharap robot ini dapat dijadikan alat bagi petugas medis untuk memindahkan sampah medis. Dengan begitu, sampah menjadi steril dan dapat meminimalkan penyebaran infeksi nosokomial di rumah sakit di Indonesia.
Penelitian lima mahasiswa Unair ini lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC). Kemenristekdikti menilai proposal ini layak memperoleh dana pengembangan dalam program PKM 2016 sebesar Rp 12,2 juta.