Salah satu pemicu penyebaran nosokomial ialah limbah medis di rumah sakit. Untuk itu, pemindahan tempat sampah klinis tergolong sangat berisiko.
“Tapi masih banyak yang menggunakan tenaga manusia, jadi ini sangat berbahaya karena seseorang akan rentan terserang infeksi nosokomial,” katanya.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, robot AUROWS ini didesain menggantikan keterlibatan manusia itu. Ia punya tugas utama membawa, mengambil, memindahkan, sekaligus melakukan sterilisasi tempat sampah atau limbah medis.
Tujuannya agar mengurangi penyebaran infeksi nosokomial di rumah sakit. “Jadi robot ini diberi kecerdasan buatan untuk dapat berjalan secara otomatis, dilengkapi beberapa sensor yang dapat terhubung langsung dengan komputer,” ucapnya.
Sensor tersebut memudahkan petugas medis dalam memantau pergerakan robot dan membunuh bakteri dengan ultraviolet LED. Sinar ini dapat meningkatkan efek germisidal irradation yang dapat membunuh bakteri hingga 100 persen. Caranya dengan menggunakan panjang gelombang 365 nm. “Ini hanya memerlukan daya sebesar 15 mW,” tutur dia.