Sunscreen atau tabir surya memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga kesehatan kulit kita, terutama dari paparan sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya. Dr. Shifa Yadav, seorang ahli dermatologi dan kosmetologi dari Artemis Hospitals di India, menekankan bahwa penggunaan sunscreen tidak hanya berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar UV, tetapi juga mengurangi risiko penuaan dini, kerusakan akibat sinar matahari, hingga kanker kulit. Dalam sebuah wawancara dengan Hindustan Times, ia menjelaskan bahwa tabir surya dapat dianggap sebagai perisai pelindung bagi kulit, karena bahan-bahan yang terkandung di dalamnya berfungsi menghalangi atau memantulkan sinar UV yang mendatangkan bahaya, terutama sinar UVB. Terlebih lagi, sinar UVB telah terbukti dapat menyebabkan kulit terbakar dan meningkatkan risiko terkena kanker kulit secara signifikan.
Dr. Yadav juga mengingatkan bahwa sunscreen tidak hanya merupakan produk yang wajib digunakan di musim panas. Sebaliknya, sunscreen seharusnya menjadi bagian dari rutinitas harian kita sepanjang tahun, tidak peduli cuaca atau musim yang sedang berlangsung. Ia merekomendasikan agar setiap orang menggunakan sunscreen dengan faktor perlindungan matahari (SPF) minimal 30 untuk memastikan perlindungan yang memadai. Walaupun SPF yang lebih tinggi memang memberikan sedikit perlindungan tambahan, tetapi perbedaannya tidaklah terlalu signifikan. Menariknya, terlalu bergantung pada sunscreen dengan SPF 100 dapat memberikan ilusi keamanan, memicu seseorang untuk berada di bawah sinar matahari lebih lama tanpa memperhatikan waktu untuk mengoleskan kembali sunscreen.