Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan penurunan signifikan ekspor nonmigas Indonesia ke China pada kuartal pertama tahun 2024. Menurut data yang dirilis, penurunan mencapai 16,24 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, nilai ekspor Indonesia ke China pada kuartal I-2024 turun menjadi 13,36 miliar dolar AS dari posisi 15,94 miliar dolar AS di periode yang sama tahun lalu. Dia mengungkapkan bahwa penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penurunan ekspor bahan bakar mineral, batu bara, CPO, besi, dan baja.
Amalia juga menyoroti bahwa kinerja ekspor Indonesia ke China pada kuartal pertama tahun 2024 mengalami penurunan yang lebih dalam jika dibandingkan dengan kuartal IV-2023. Dengan penurunan sebesar 21,20 persen, hal ini menandakan adanya penurunan yang signifikan dalam perdagangan antara kedua negara.
Dari segi bulanan, data BPS menunjukkan bahwa nilai ekspor Indonesia ke China pada Maret 2024 mencapai 4,75 miliar dolar AS. Meskipun mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya yang hanya mencapai 4,06 miliar dolar AS, angka tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,67 miliar dolar AS.