Selain refleks meluruskan tubuh, struktur fisik kucing juga sangat mendukung kemampuan bertahan hidup ini. Kucing memiliki tulang punggung yang sangat fleksibel dan tidak memiliki tulang selangka yang kaku, yang memungkinkan mereka untuk melentur dan menyesuaikan diri dengan benturan. Tulang-tulang kecil mereka juga bisa menyerap guncangan saat mendarat. Mereka memiliki otot yang kuat dan cakar yang bisa ditarik, berfungsi sebagai peredam kejut alami.
Lebih dari itu, faktor psikologis juga berperan. Kucing cenderung bersikap santai saat jatuh. Mereka menyebar dan merilekskan tubuh, yang membantu menyebarkan tekanan dan meminimalkan cedera pada otot dan tulang. Sikap ini berlawanan dengan naluri manusia yang biasanya tegang dan kaku saat jatuh, yang justru memperparah cedera.