Tampang

Menguak Misteri Crop Circles: Fenomena atau Buatan Manusia?

16 Jun 2024 18:23 wib. 36
0 0
crop circles
Sumber foto: Pinterest

Crop circles atau lingkaran tanaman adalah salah satu fenomena aneh yang menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan dan peneliti. Sejak muncul pertama kali pada abad ke-17, crop circles terus memikat minat publik dan menjadi sebuah misteri yang belum terpecahkan. Apakah crop circles merupakan fenomena alam ataukah buatan manusia? Mari kita telusuri lebih dalam fenomena misterius ini.

Fenomena crop circles biasanya ditemukan di ladang-ladang gandum atau tanaman lainnya. Lingkaran-linngkaran yang muncul ini memiliki pola-pola yang sangat rumit dan terkadang memiliki simetri yang begitu sempurna sehingga sulit dipercaya bahwa hal tersebut terjadi secara alami. Para peneliti yang memberikan pandangan bahwa crop circles adalah fenomena alam menyatakan bahwa pola-pola tersebut bisa terjadi akibat dorongan energi elekromagnetik dari bumi yang menciptakan pola-pola tersebut tanpa campur tangan manusia.

Namun, pada sisi lain, banyak pihak yang meyakini bahwa crop circles adalah buatan manusia. Bukti-bukti yang menunjukkan adanya keterlibatan manusia di antaranya adalah adanya pengakuan dari kelompok-kelompok tertentu yang membuat crop circles secara sengaja. Selain itu, para peneliti juga menemukan jejak manusia di sekitar lokasi crop circles dan juga adanya footage yang merekam proses pembuatan crop circles oleh manusia.

Dalam beberapa kasus, peneliti forensik juga mampu membuktikan bahwa tanaman dalam lingkaran tanaman tersebut dipatahkan dengan bantuan peralatan seperti papan kayu atau tabung logam yang diinjak-injak secara hati-hati. Hal ini menunjukkan bahwa crop circles tidak mungkin terbentuk secara alamiah dan lebih cenderung merupakan hasil dari campur tangan manusia.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%