Lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, alpukat dan minyak kacang macademia diketahui baik untuk kesehatan kita. Lemak tak jenuh merupakan bagian vital untuk tubuh dan kulit kita. Namun, minyak biji sayuran jenuh seperti biji matahari megandung asam lemak omega -6 yang menjadi penyebab radang. Jadi, lebih baik mengurangi minyak biji sayuran yang kaya omega-6, tetapi konsumsilah lemak tak jenuh.
Lemak hewan dan mentega juga kaya akan lemak tak jenuh, namun reputasinya terkenal buruk. Konsumsi telur adalah baik. Kolesterol merupakan komponen fundamental kulit kita dan juga diperlukan untuk memproduksi hormon dan vitamin D.
Kurangi gula
Pada kulit kita, gula bereaksi dengan kolagen membentuk ‘Advanced Glycation End products’ (AGEs) yang menjadikan serat kolagen berkurang kualitasnya. Jadi, sedikit gula yang kita konsumsi akan semakin baik.
Fruktosa (yang terdapat pada buah) memiliki kemampuan lebih tinggi membentuk AGEs dibandingkan glukosa. Banyak pemanis alami seperti madu mengandung fruktosa kadar tinggi dan sebaiknya dihindari seperti buah-buahan tropis, jus buah dan buah kering. Pemanis buatan seperti aspartame juga harus dihindari. Bukan hanya karena substansi kimianya, tetapi juga hubungannya dengan obesitas dan diabetes.
Kurangi asupan gandum dan tepung
Banyak orang percaya, diet dari gandum baik untuk kesehatan. Tetapi tepung, karbohidrat dalam gandum mengandung molekul gula dan mengonsumsinya akan membuat kulit dan usia tubuh kita prematur.
Setelah dicerna, tubuh kita memecah tepung menjadi gula untuk digunakan atau disimpan sebagai lemak. Jadi, mengurangi asupan gandum dan tepung termasuk roti, pasta, nasi dan kentang. Sebagai gantinya, Anda dapat mengonsumsi kacang almond, tepung kelapa untuk kue, kembang kol yang diparut dan minyak zaitun yang digoreng sebentar.
Berdasarkan penelitian dari Univeristas Harvard diketahui, setengah cangkir brokoli mengandung 2,5 gram serat. Sementara satu potong roti gandung hanya mengandung 1,5 gram serat.