Jet pribadi mungkin bukan hal mewah yang paling mencolok—ada yang memilih berlibur ke luar angkasa atau punya yacht super mewah—tapi sebuah survei eksklusif Forbes mengungkap bahwa jet pribadi adalah aset yang wajib dimiliki bagi banyak miliarder dunia .
Dari 40 miliarder yang disurvei, 12 menyebut jet pribadi sebagai kebutuhan utama mereka . Kenapa? Karena di balik glamornya, jet pribadi menawarkan berbagai manfaat strategis yang sangat krusial bagi orang-orang kekayaan tinggi.
1. Efisiensi Waktu & Fleksibilitas Operasional
Menurut David Hoffmann, miliarder dari Florida dengan portofolio usaha di real estate dan transportasi, penerbangan komersial tidak siap menjangkau lokasi-lokasi bisnisnya secara efisien. Di Texas, hanya 6% bandara umum melayani penerbangan komersial—sisanya hanya bisa dicapai lewat jet pribadi . Dengan jet pribadi, Hoffmann bisa terbang dalam hitungan menit, tanpa repot antre atau berganti pesawat.
Demikian pula bagi miliarder Albania, SamirMane. Ia memilih jet pribadi karena penerbangan reguler tidak mencukupi frekuensi dan kebutuhan mobilitas bisnis lintas negara. “Kalau saya tinggal di London atau Frankfurt, saya tak perlu jet,” katanya .
2. Alat Bisnis, Bukan Gaya Hidup
Beberapa miliarder menekankan bahwa jet pribadi bukan kemewahan, melainkan alat bisnis yang pragmatis. LarryConnor, pengusaha real estate, menyamakannya seperti “alat operasional”—meski sekelas BombardierGlobal7500 dengan empat zona kabin bisa berharga US$75–80 juta .