Dibandingkan dengan metode persiapan makanan lainnya, metode memanaskan daging olahan ke dalam microwave disebutkan lebih besar memasukkan risiko COP tersebut ke dalam makanan.
Telur rebus
Entah sudah dikupas atau belum, ketika telur rebus dimasak dalam microwave, kelembapan di dalamnya menciptakan penumpukan uap yang ekstrem, seperti kompor tekanan miniatur, sampai titik di mana telur bisa meledak loh!
Bahkan risiko yang lebih parah lagi, telur tidak akan pecah di dalam microwave saat sedang dipanaskan, tapi sesudahnya, yang berarti telur panas yang panas bisa meletus di tangan, di piring, atau bahkan di mulut Anda.
Untuk menghindari mengubah telur menjadi bom uap, potong menjadi potongan-potongan kecil sebelum dipanaskan kembali, atau lebih baik lagi sebaiknya dihindari untuk dimasukkan ke dalam microwave sama sekali.
Air susu
Banyak ibu baru membekukan dan menyimpan ASI mereka untuk digunakan nanti, dengan catatan bahwa cairan ASI ini tidak dipanaskan kembali dalam microwave.
Dengan cara yang sama dengan microwave memanaskan piring berisi makanan secara tidak merata, hal yang sama juga bisa terjadi saat sedang menghangatkan botol berisi air susu ibu ini yang akhirnya membuat titik panas ini bisa membakar mulut dan tenggorokan bayi.
Selain itu, ada juga bahaya karsinogen yang datang dengan pemanasan ulang bahan plastik. FDA (Food and Drug Administration) sendiri merekomendasikan agar susu dan susu formula dicairkan dan dipanaskan kembali di dalam panci di atas kompor, atau gunakan air keran panas.