Harus selalu diingat dan disadari tentang gelombang mikro pada microwave adalah panasnya tidak selalu membunuh bakteri, karena gelombang mikro panas dari luar bukan bagian dalamnya.
Dengan demikian, makanan yang dihangatkan, dipanaskan di dalam microwave rawan bakteri tertentu, memiliki risiko lebih tinggi untuk menyebabkan penyakit saat sel bakteri ini bertahan.
Salah satunya daging ayam yang disebutkan berisiko terkena salmonella, bisa menjadi makanan berbahaya bagi microwave. Sebelum makan ayam, Anda harus memasaknya secara menyeluruh terlebih dahulu agar menghilangkan semua bakteri yang ada, karena kembali lagi gelombang mikro microwave tidak sepenuhnya atau merata memasak semua bagian daging, sehingga memunculkan peluan bisa saja daging ayam ini masih tertinggal bakteri yang masih hidup, contohnya salmonella.
Diketahui lebih lanjut, dalam sebuah penelitian, dari 30 partisipan yang memanaskan daging mentah, 10 orang yang menggunakan microwave menjadi sakit, sedangkan 20 orang yang menggunakan teknik tradisional menggunakan wajan di atas kompor tetap baik-baik saja tanpa keluhan.
Ini menunjukkan berapa banyak bakteri yang bisa bertahan dalam daging saat microwave, dibandingkan dengan metode memasak lainnya.
Daging olahan
Daging olahan atau processed meat sering mengandung bahan kimia dan pengawet yang tujuannya memang memperpanjang usia masa simpannya.
Sayangnya, microwave bisa membuat zat-zat itu menjadi lebih buruk bagi kesehatan. Memasukkan makanan olahan ke dalam microwave, kita tidak sadar bahwa hal ini akan bisa membuat diri kita terkena perubahan kimiawi seperti kolesterol yang teroksidasi dalam prosesnya.
Menurut penelitian di Journal of Agricultural and Food Chemistry, sebuah studi di jurnal Food Control menunjukkan bahwa memanaskan daging olahan dengan semburan radiasi gelombang mikro berkontribusi pada pembentukan produk oksidasi kolesterol (COP), yang berkaitan dengan perkembangan penyakit jantung koroner.