Pernikahan adalah sebuah janji untuk saling berbagi, termasuk dalam hal finansial. Namun, di balik janji itu, seringkali tersimpan rahasia yang bisa menggerogoti fondasi hubungan. Salah satu rahasia paling merusak adalah Financial Infidelity, atau perselingkuhan finansial. Istilah ini merujuk pada tindakan menyembunyikan masalah keuangan, berbohong tentang utang, atau mengambil keputusan finansial besar tanpa sepengetahuan pasangan. Meskipun tidak melibatkan pihak ketiga, perselingkuhan finansial dapat menciptakan jurang kepercayaan yang dalam, sama merusaknya dengan perselingkuhan emosional atau fisik.
Bentuk-Bentuk Financial Infidelity
Financial infidelity memiliki berbagai wajah, mulai dari yang terlihat sepele hingga yang sangat serius. Masing-masing bentuk ini berakar pada ketidakjujuran dan kurangnya komunikasi.
- Menyembunyikan Hutang: Salah satu bentuk yang paling umum adalah menyembunyikan utang, baik itu dari kartu kredit, pinjaman pribadi, atau pinjaman online. Pasangan mungkin merasa malu atau takut akan reaksi pasangan, sehingga mereka memilih untuk merahasiakannya.
- Melakukan Pembelian Tersembunyi: Ini adalah ketika seseorang membeli barang-barang mahal tanpa sepengetahuan pasangan. Pembelian ini sering disembunyikan dalam tagihan atau bahkan dibayar tunai agar tidak meninggalkan jejak.
- Memiliki Rekening Bank Rahasia: Beberapa orang merasa perlu memiliki rekening terpisah yang tidak diketahui pasangan untuk menyembunyikan uang atau pengeluaran.
- Berbohong Tentang Gaji atau Penghasilan: Berbohong tentang jumlah gaji atau pendapatan tambahan adalah bentuk financial infidelity yang bisa sangat merusak. Hal ini membuat perencanaan keuangan bersama menjadi tidak akurat dan menciptakan ketidaksetaraan dalam hubungan.
- Melakukan Investasi tanpa Konsultasi: Mengambil keputusan investasi besar atau berisiko tanpa diskusi bersama bisa menjadi masalah besar. Jika investasi itu gagal, kerugiannya akan ditanggung bersama, padahal keputusan diambil sepihak.