Tampang.com | Pemerintah kembali menaikkan alokasi subsidi energi dalam APBN 2025 menjadi lebih dari Rp500 triliun, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Langkah ini dilakukan di tengah lonjakan harga minyak dunia dan ketidakpastian pasokan energi global. Ironisnya, meski subsidi diperbesar, harga BBM dan listrik tetap mengalami penyesuaian. Lantas, siapa yang sebenarnya merasakan manfaat dari subsidi ini?
Harga BBM dan Listrik Naik, Daya Beli Masyarakat Menurun
Meski subsidi digelontorkan besar-besaran, harga Pertalite dan tarif listrik rumah tangga nonsubsidi tetap naik per April 2025. Hal ini berdampak langsung pada daya beli masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah.
“Kami bingung, katanya subsidi besar, tapi tiap bulan tagihan naik. Kalau gini terus, kami harus hemat lebih ketat,” ujar Yanti, ibu rumah tangga di Bekasi.