Polda Metro Jaya mengerahkan 2.554 personel gabungan untuk mengamankan demo ojek online yang berlangsung di beberapa titik pada Selasa, 20 Mei 2025. Aksi unjuk rasa ini dilakukan oleh para pengemudi ojek online atau ojol yang memiliki delapan tuntutan utama yang mereka sampaikan kepada pemerintah dan platform aplikasi layanan transportasi. Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, mengungkapkan bahwa pengamanan ini melibatkan unsur Polri, TNI AD, serta instansi pendukung dari Pemprov DKI Jakarta.
Massa ojol menuntut agar pemerintah memperhatikan nasib mereka yang selama ini beroperasi di tengah tekanan tantangan ekonomi yang semakin berat. Salah satu tuntutan utama adalah kenaikan tarif layanan penumpang. Para pengemudi menilai bahwa tarif yang berlaku saat ini sudah tidak lagi sesuai dengan kondisi inflasi dan biaya operasional yang mereka hadapi setiap harinya. Mereka berharap pemerintah bisa segera melakukan evaluasi dan menetapkan tarif yang lebih adil dan layak.
Selain itu, aksi unjuk rasa ini juga menyoroti perlunya regulasi untuk layanan antar makanan dan barang. Seiring dengan meningkatnya popularitas layanan ojek online, sektor pengantaran makanan dan barang pun mengalami pertumbuhan pesat. Namun, tanpa regulasi yang jelas, para pengemudi merasa tidak mendapatkan perlindungan yang memadai dalam menjalankan operasional mereka. Oleh karena itu, mereka meminta agar aturan yang jelas seputar tarif dan keamanan kerja ditetapkan agar hak-hak mereka sebagai pengemudi ojek online dapat terlindungi.