Tampang.com | Layanan paylater atau beli sekarang bayar nanti makin menjamur di kalangan masyarakat, terutama anak muda. Meski memberi kemudahan, tak sedikit yang akhirnya terjebak dalam siklus utang tanpa disadari.
Kemudahan yang Jadi Bumerang
Laporan dari OJK dan BI menunjukkan lonjakan penggunaan fitur paylater selama dua tahun terakhir. Namun, sebagian besar penggunanya tidak membaca syarat, bunga, dan jatuh tempo dengan seksama.
“Awalnya cuma coba beli sepatu, sekarang tiap bulan harus bayar 4–5 tagihan kecil dari paylater yang beda-beda,” ungkap Deni (25), pekerja lepas di Jakarta.