Tampang

Nama PT Startup Joki Tugas yang Viral Tak Terdeteksi di Kumham

25 Jul 2024 08:22 wib. 306
0 0
Nama PT Startup Joki Tugas yang Viral Tak Terdeteksi di Kumham
Sumber foto: google

Perusahaan startup yang diduga bergerak di bidang layanan joki tugas hingga skripsi, yaitu Kerjainplis alias PT Gisaka Dinasti, tidak terdeteksi di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen Ahu) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Berdasarkan artikel yang diterbitkan oleh CNNIndonesia.com, pada Rabu (24/7) sore, hasil pencarian kata kunci 'PT Gisaka Dinasti' di situs Ditjen Ahu Kemenkumham tidak menghasilkan temuan apapun. Pesan "Pencarian Tidak Ditemukan" muncul saat mencari informasi terkait perusahaan tersebut.

Setelah viral di media sosial, informasi terkait PT Gisaka Dinasti menjadi sulit ditemukan. Saat dilakukan penelusuran lebih lanjut, berbagai akun perusahaan tersebut, baik di Instagram maupun LinkedIn, sudah tidak lagi muncul dalam hasil pencarian. Bahkan, situs web resminya kini tidak dapat diakses.

Perusahaan yang menyediakan layanan joki tugas hingga skripsi ini menjadi viral setelah banyak warganet mengeluhkan praktik tersebut. Seorang pengguna akun @tikaalmira di platform X menyuarakan kekhawatiran mengenai perusahaan yang menyediakan layanan 'joki'. Bahkan, perusahaan tersebut mendapatkan berbagai dukungan dari sejumlah influencer di media sosial.

"Aku gak setuju kalau yang salah cuma yang pakai jasanya. Karena faktanya, market dari sisi supply-nya menyeramkan juga. Yang lebih membuat kaget lagi adalah ada perusahaan joki yang sudah berstatus PT, dengan hampir 300 ribu pengikut di Instagram, namun memiliki landing page seperti ini," ungkapnya pada Senin (22/7).

"Endorsement influencer-nya pun begitu keras. Masalah ini jauh lebih besar dari yang kita kira," lanjutnya.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.