Jeremy Savory, pendiri Millionaire Migrant, sebuah firma konsultasi relokasi aset, juga berpendapat serupa. “Kalau Anda berasal dari negara dengan sistem perbankan yang kurang terpercaya, seperti Lebanon, Mesir, atau Aljazair, menyimpan emas di luar negeri adalah pilihan yang masuk akal,” ujarnya.
Meskipun demikian, Reade mengingatkan bahwa menyimpan emas fisik bukan pilihan yang cocok untuk investor jangka pendek, mengingat biaya transaksi dan logistik yang lebih tinggi dibandingkan investasi emas berbasis kertas. Tren alih simpan emas fisik ke tempat-tempat seperti Singapura tampaknya akan terus berlanjut, seiring meningkatnya ketidakpastian global dan kebutuhan akan perlindungan aset yang lebih konkret dan dapat diakses secara langsung.