Pada awal pekan, Senin (22/7/2024), mata uang Rupiah dibuka melemah kembali ke posisi Rp16.233 per dolar AS. Data dari Bloomberg menunjukkan bahwa Rupiah mengalami penurunan sebesar 0,26% ke level Rp16.233 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat sebesar 0,02% menjadi 104,085.
Penurunan nilai Rupiah ini terjadi setelah pengumuman mundurnya Joe Biden dari pencalonan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Berbagai mata uang kawasan Asia juga mengalami pergerakan bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang, dolar Singapura, peso Filipina, rupee India, yuan China, dan baht Thailand turut mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Namun, ada juga mata uang yang menguat terhadap dolar AS, yaitu ringgit Malaysia dan won Korea.
Ibrahim Assuaibi, Direktur Laba Forexindo Berjangka, memproyeksikan bahwa Rupiah kemungkinan akan mengalami fluktuasi namun tetap ditutup melemah di kisaran Rp16.180 - Rp16.240 per dolar AS. Dia juga menyebutkan bahwa optimisme terhadap penurunan suku bunga di AS meningkat, dengan lebih dari 90% peluang Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September.